Foto 1 |
Foto 2 |
Foto 1 |
Foto 2 |
Bergaya di Suvarnabhumi Airport - Bangkok |
Mickey Mouse ala Thai |
Salah satu dekorasi di Thailand Toy Expo - 30 April 2014 (Central World Plaza) |
Tiket 4Dx untuk film "Spidey 2" |
Tanpa terasa saya sudah setahun lebih di Jakarta dan tanpa terasa pula saya sudah setahun bekerja di Dale Carnegie Training.
Waktu berjalan begitu cepatnya, sekarang sudah tahun 2014.
Selamat datang 2014..
Tahun yang baru, saya berharap banyak hal-hal yang membahagiakan dan menakjubkan bisa terjadi di tahun ini.
Cita-cita ingin ke luar negeri, baik itu liburan maupun ada tugas dari kantor, semoga bisa terwujud tahun ini.
Tahun 2013, pengen main ke negara-negara tetangga tapi tak kesampaian karena terbatas dana.
Tahun 2012, yang rencananya diajak menyanyi di negara Yordania, tapi gagal juga.
Oleh karena itu, di tahun 2014 ini, menginjakkan kaki ku di luar Indonesia semoga terwujud (asal jangan negara Timor Leste atau Papua Nugini yah). Hehehee..
Naah...karena saya ngebet banget pengen main ke Bangkok dan Seoul, maka saya harus menabung lebih banyak di tahun ini.
Walaupun sebenarnya tak ada peningkatan penghasilan tetap di tahun ini, tapi harus tetap semangat.
Di Jakarta, saya benar-benar belajar untuk hidup susah.
Syukur dan Puji Tuhan, saya masih punya kakak dan kakak ipar yang berbaik hati mau menampung saya. Terkadang Rian bilang ke saya, mendingan nge-kost saja. Kalaupun saya nge-kost, otomatis saya gak akan punya tabungan dan agak akan bisa beli Note 8. Lumayan uang untuk sewa kamar kost dan uang makan di malam hari dan pada saat weekend bisa ditabung. ;p
Berhubung flat kakak di Kalibata City itu super small, saya terkadang jadi tak enak hati dan kadang merasa sedih juga karena harus tidur di kamar yang sempit dan dipenuhi dengan barang-barang layaknya gudang.
Namun, saya tetap berusaha untuk bertahan. Yang ada di pikiranku, yang penting ada atap yang bisa ditempati untuk berteduh dan kasur yang bisa ditempati untuk tidur, itu saja sudah cukup buatku. Toh.., ada keponakan kesayangan yang bisa menghibur hati, meskipun kadang bikin kesal juga karena kenakalan-kenakalan mereka, namanya juga anak kecil. Mama juga memberi semangat dan selalu mendoakan saya supaya saya bisa bertahan tinggal di kamar mungil itu, terima kasih ya Mama.. :')
Rian pun mengerti dengan keputusan ku.
Tahun yang baru, berharapnya sih dapat penghasilan yang baru juga, maksudnya gaji bisa naiklah di tahun ini. Amiiiiinnnnn!!! :D
Hahahahahahahaa....
Kalau gaji bisa naik, tabungan untuk menikah pun bisa bertambah, semoga saja!
Setelah setahun bekerja, aku jadi belajar untuk hidup berhemat dan hobi shopping itu jadi hilang dalam sekejab. Sangat senang bisa menabung, yah jumlah tabungannya sih sampai detik inipun tak seberapa, tapi bisalah untuk main ke Bangkok. Hope so!
Sekali lagi, selamat datang 2014.
Semoga tahun ini saya bisa menabung lebih banyak lagi.
Semoga lebih banyak berkat dari Tuhan.
Semoga pengalaman hidup dan pengalaman pekerjaan bertambah.
Semoga ilmu juga bertambah, pengen kursus Bahasa Korea nih.
Semoga bisa menginjakkan kaki di negeri orang.
Dalan Nama Yesus Kristus, semua bisa terkabulkan. AMIN!
Terkadang kamu akan merasa bahwa kamu masih harus belajar banyak tentang hidup.
Tapi terkadang kamu akan berpikir bahwa hidup yang sudah kamu lalui itu sudah memeberikan banyak pelajaran.
Baik itu pelajaran hidup yang bahagia, maupun yang paling pahit sekalipun.
Saya pribadi, walaupun baru hanya hidup selama 25 tahun, sudah melalui banyak pelajaran tentang hidup. Saya banyak belajar tentang kehidupan melalui keluarga saya. Lingkungan keluarga saya, yang terlihat seperti baik-baik saja, tapi tidak demikian.
Tahun 2005, merupakan tahun terberat dalam hidupku. Di mana saya harus menerima kepergian Papa saya dan kakak saya ke surga. Saya sendiri sering bertanya kepada Tuhan, mengapa dalam setahun itu keluarga saya diberikan cobaan yang bertubi-tubi. Kepahitan dan kesedihan yang dirasakan oleh keluarga saya pada tahun itu adalah puncaknya. Papa saya yang tidak disangka-sangka dipanggil oleh Tuhan pada bulan Januari, tepatnya tanggal 25.
Delapan bulan kemudian, kakak saya yang kedua dipanggil juga oleh Tuhan. Beberapa saudara sepupu yang bilang, Dhedhe ikut Papa karena Papa sangat sayang sama dia sampai minta ditemani. Saya tidak begitu memperdulikan hal itu, yang saya pedulikan pada waktu itu adalah Mama saya.
Dalan tahun yang sama, Mama ditinggalkan oleh dua orang yang sangat beliau sayangi, kehilangan suami dan anaknya. Saya semakin sedih jika memikirkan hal itu. Saya hanya bisa terus mendoakan Mama agar diberi kekuatan dan tetap sehat. Saya juga berusaha untuk tidak menyusahkan beliau pada saat itu.
Di hari Papa saya meninggal, Mama sedang diopname di Rumah Sakit dikarenakan sakit typus. Mama tidak sempat mengucapkan salam perpisahan dengan Papa. Kondisi Mama saat itu sangat menyedihkan, berat badannya turun drastis dan beliau sendiri tak ada nafsu untuk makan. Kasihan sekali..
Tapi Mama tetap kuat dan tabah menghadapi cobaan dari Tuhan pada saat itu. Sampai saat inipun beliau benar-benar merasa kesepian.
Situasi dan kondisi seperti ini, apa tidak bisa mengajarkan saya untuk lebih dewasa lagi?!
Justru saya sering bertindak bodoh dan salah..
Situasi yang baru saja saya alami beberapa menit yang lalu. Saya hanya mengeluarkan kata-kata polos dan itu bisa menyinggung perasaan orang yang bersangkutan. Saya merasa hal itu tidak salah, tapi ternyata saya salah kata-kata. Saya masih harus belajar banyak tentang situasi dan kondisi hidup orang-orang yang ada di sekitar saya.
Walaupun saya sudah banyak mengalami kepahitan hidup, tapi itu masih kurang. Saya harus lebih jeli melihat situasi dan kondisi orang-orang di sekitar saya dan yang terpenting, saya harus tahu kapan dan dimana saya harus mengeluarkan kata-kata yang lebih baik lagi.
Copyright © 2010 Life . Love . Dream
from Dzignine w/ ♥