Kamis, 07 Agustus 2014

My First Trip to Go to Somewhere Not in Indonesia -- Trip to BKK Day 1



Hahahaaaa....judul yang aneh. Kepanjangan tapi tak apalah. ^^

Senang sekali rasanya bisa mewujudkan salah satu resolusi saya di tahun 2014 ini. Yup...setelah sekian lama saya punya paspor (padahal baru dibikin di tahun 2012), akhirnya saya sudah bisa menginjakkan kaki saya di negara orang. Tadinya paspor itu dibuat untuk perjalanan ke Jordania bareng Paduan Suara Mahasiswa UNHAS, tapi dan tapi oh oh…, impian ke negeri itu sirna dikarenakan tidak adanya dana yang disediakan oleh pihak kampus. Oke, itulah sekilas mengenai sejarah saya membuat paspor.

Salah satu resolusi saya di tahun 2014 ini adalah bisa melakukan traveling ke salah satu negara di Asia Tenggara dan akhirnya saya memutuskannya di akhir tahun 2013 untuk mengunjungi negeri nan indah dengan bangunan-bangunannya yang didominasi dengan warna emas, yaitu Thailand. Tapi saya hanya mengunjungi ibukotanya saja, tidak menyempatkan untuk main-main ke pantai-pantainya yang katanya indah.

Sekitar bulan Februari 2014, saya mem-booked tiket pesawat PP ke Bangkok. Tak lupa saya mengajak teman sepermainan traveling, yang tak lain dan tak bukan adalah manager saya di Dept. MarComm di kantor Dasindo Media (kantor saya sekarang). Hahahahaaa...Mbak Emesdea a.k.a Maria Shanti Devi Anggraini bersedia menemani saya untuk traveling ala semi backpacker. Terima kasih banyak kepada Mbak Maria yang sudah bersedia meluangkan waktunya (karena beliau super sibuk dan sangat jarang berada di kantor saking seringnya ngajar di kelas training Dale Carnegie). Kami memutuskan untuk membeli tiket PP yang maksimal berharga Rp 1,5 juta, katanya sih itu sudah termasuk murah tapi sebenarnya masih bisa lebih murah meriah lagi loh..

Tanggal 30 April 2014 pagi hari, akhirnya hari itupun tiba. Saya janjian bertemu dengan Mbak Maria di Terminal 3 Bandara Soetta. Kami menunggu penerbangan kami yang boarding pada pukul 08.30. Perjalanan dari Jakarta ke Bangkok ditempuh kurang lebih 3 jam dengan pesawat. Kami terbang menggunakan Pesawat Tiger Airways. Pesawatnya keren, setipe kali yah dengan pesawatnya Garuda Indonesia. Sembari menunggu tiba di Suvarnabhumi Airport, Bangkok, saya membaca buku tentang traveling di Bangkok berjudul “Telusur Bangkok” karya Harun Fahrudin sambil menyusun itinerary selama 4 hari 3 malam di sana.

Paspor & Buku "Telusur Bangkok" karya Hairun Fahrudin
My Boardinng Pass


Tiga jam kemudian, pesawat yang kami tumpangi pun mendarat di Suvarnabhumi Airport, Bangkok. Saya senangnya bukan main, hehehehee…!! Bener-bener udah jadi kayak orang kampung. Keluar dari pesawat aja saya sampai bilang begini ke Mbak Maria, “Mbaaaakk, bahasanya udah beda, ini udah bukan Indonesia, aneh rasanya ada di negeri orang. Seneng banget aku.. Biarin deh aku jadi orang kampungan di sini. Hahahahahaa…” (pikirku, tooh gak ada yang kenal aku). Sebenarnya itu adalah kelakuan yang cukup memalukan, tertawa sendiri dan rasanya pengen langsung check in di Foursquare atau Path tapi gak bisa (benar-benar kampungan deh..!!).
Bergaya di Suvarnabhumi Airport - Bangkok
Setelah ngantri di bagian imigrasi bandara, yang pada waktu itu sangat panjang, kami pun menuju ke tempat penukaran uang. Semua-semua beres, saya dan Mbak Maria lalu bergegas ke tempat untuk naik transportasi Airport Rail Link, semacam Commuter Line kalo di Jakarta. Tapi CommLine-nya ini keren banget, super bersih dan gak berisik. Hebat deh! Waktu tempuh kurang lebih 20 menit, kami sudah tiba di Stasiun Ratchathewi, stasiun yang paling dekat jaraknya dengan penginapan kami. Meraba-raba dimana letak penginapan tujuan kami, rasanya pengen memanfaatkan Google Maps, tapi gak bisa sama sekali kalo gak pake simcard dari sana. Samar-samar saja saya mengingat map yang pernah saya googling mengenai letak penginapan kami. Dengan berjalan kaki, sambil membawa koper yang cukup membuat kami rempong, kami bertanya sana-sini, tapi ternyata gak ada yang tahu di mana letak S2S Boutique Resort daerah Ratchaprapop. Payaaahh deh, bahkan kami sudah sangat kelaparan. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli air mineral dan roti di toko kelontong (baca: Seven Eleven) di sekitar situ. Kenapa saya menyebut Seven Eleven sebagai toko kelontong?! Karena Sevel di sana itu bentuknya udah kayak toko kelontong, gak sebagus dan senyaman Sevel di Jakarta. Kembali membahas gimana caranya sampai kami tiba di penginapan, Mbak Maria akhirnya mengambil kesempatan untuk bertanya dengan kasir di Sevel tersebut, ternyata mereka tahu tentang penginapan kami, mereka memberikan denah menuju ke sana. Mereka, warga di sana, dengan Bahasa Inggris yang sangat pas-pasan menjelaskan kepada kami ke mana arah penginapan kami. Untung kami bisa mengerti maksud mereka.

Finally, kami tiba di S2S Boutique Resort di kota Bangkok. Kami check in dan saya pun melihat seekor anjing lucu, saya menghampirinya dan berusaha untuk memegang dan membelainya. Nama anjing itu adalah MooMoo, warna bulunya abu-abu agak kehitaman. Jenisnya, toy dog seperti Chihuahua.

Semua urusan check in beres, ternyata oh ternyata, kamar kami letaknya di lantai 3 dan di penginapan itu gak ada lift atau escalator-nya. Dengan cara manual, kami naik ke lantai 3 sambil menenteng koper kami masing-masing. Setibanya di kamar, saya langsung merebahkan tubuh di tempat tidur dengan perasaan agak sedikit kecewa dengan kondisi kamar kami. Padahal Mbak Maria sendiri sudah mewanti-wanti bahwa kamar penginapan yang akan kami tempati itu belum tentu sebagus di fotonya dan ternyata Mbak Maria sangat betul sekali. Ini namanya penipuan, foto-foto yang ada di website AirAsia Go sangat jauh berbeda dengan kenyataannya. Saya pun pasrah aja, yang penting kamarnya bersih, tidak berbau dan tidak ada kecoa ataupun tikus, itu adalah hal yang paling penting.

Kami memutuskan untuk beristirahat selama 2 jam, padahal kami belum makan siang sama sekali. Saking malasnya kami mencari makan siang di luar sana yang pada saat itu sangat panas, kami menahan lapar kami dengan bermodalkan roti yang dibeli tadi di Sevel. Sambil tiduran, kami juga sibuk meng-update status di Social Media kami masing-masing menggunakan WiFi penginapan dan sibuk mengaktifkan simcard yang kami beli juga di Sevel. Intinya, we are on the line (mengikuti istilah online di film “Internship”)

Sekitar tiga jam kemudian, kami sudah mandi dan tampil cantik dan kami sudah siap untuk pergi ke tempat tujuan pertama kami selama di Bangkok. Saya senang banget bisa mengunjungi mal yang pernah dikunjungi oleh Nichkhun (gak penting), gak sabar juga pengen ketemu dengan BMTA (sebut saja bus) yang ada tampang Khun-nya (lebih gak penting lagi). Menggunakan BMTA, kami menuju ke Central World Plaza yang jaraknya hanya 7 menit dari penginapan kami. Mal ini merupakan (katanya) mal terbesar dan termegah di kota Bangkok, malnya kurang lebih hampir sama seperti Grand Indonesia di Jakarta, tapi bagusan inilah.. Di sana kami mengisi perut kami yang sudah sangat kelaparan, diputuskanlah kami makan sore di Manhattan Fish Market (jauh-jauh ke Bangkok, tapi makannya masih ke sini juga, padahal inikan ada juga di Jakarta). Kami mencicipi Fish & Chips yang katanya lagi promosi, tapi tetap aja mahal menurutku. Fish & Chips-nya menggunakan Ikan Dory yang adalah ikan favorit saya selama tinggal di Jakarta (karena menurutku hanya Ikan Dory-lah yang paling enak dan lembut yang ku temukan di Jakarta).

Perut sudah terisi, kami lanjut mengelilingi mal. Saya pun sempat berfoto dengan patung Mickey Mouse yang memakai baju adat Thailand, langsung dipamerin di Twitter dan tak lupa me-mention @khunnie0624 (benar-benar gak penting, ahahahhaaa…!!). Ya pentinglah (menurut gw doang) karena Nichkhun suka dengan Mickey Mouse dan saya pun seperti itu.

Mickey Mouse ala Thai
Lanjuuuuttt…, ternyata di mal ini sedang berlangsung acara “Thailand Toy Expo” jadi banyak yang memakai kostum cosplay superhero, seperti Spiderman, Ironman, dan kawan-kawannya. 
Sebelum nonton Sipdey beraksi di film-nya, foto bareng dulu sama yang cungkringnya.. ^^

Salah satu dekorasi di Thailand Toy Expo - 30 April 2014 (Central World Plaza)
Berkeliling cukup lama di CWP, kami lalu menuju ke mal sebelah, yaitu Siam Paragon Shopping Center. Siam Paragon ini merupakan mal yang sudah lama di Bangkok dan sangat terkenal pula, sangat luas bingiiittss. Berkunjung ke mal ini, tujuan kami adalah hanya untuk menonton di bioskop 4Dx-nya. Harga tiket untuk film 4Dx itu 400 THB atau sekitar 142 ribu rupiah. Cukup mahal tapi worth it laaahh.. Kami memilih untuk menonton film “The Amazing Spiderman 2” karena pastinya efek 4D akan lebih banyak terasa dibanding film-film yang lain.
Hal yang menarik yang saya temukan saat menonton film di bioskop Bangkok ini adalah sebelum film dimulai, akan ditayangkan film pendek yang bercerita tentang kehidupan Raja Thailand yang sangat dihormati dan dipuja di negeri gajah tersebut. Selain itu, semua penonton juga harus harus berdiri saat film pendeknya diputarkan, demi untuk menghormati raja. Salut buat mereka dan hebat banget mereka bisa sangat menghormati pemimpin tertinggi mereka. Walaupun saat ini Negara Thailand sendiri sedang mengalami masa-masa sulit yang berhubungan dengan masalah pemerintahan, berhubungan dengan politik kekuasaan pula. Lalu saat film pendek tadi selesai, kami pun sudah bisa menikmati tontonan film Spidey dengan “kursi goyang”. Bioskop 4Dx ini memang keren tapi filmnya aja yang gak keren. Ternyata jalan cerita Spidey 2 ini sangat membosankan dan tidak menarik sama sekali, bahkan Gwen (pacar si Peter Parker) harus berakhir meninggal, amat sayang sekali. Namun, begitulah cerita aslinya dari komik Marvel. Saya dan Mbak Maria sempat tertidur pulas di tengah-tengah film, padahal kami sudah “dibanting” ke kanan-kiri oleh “kursi goyang”-nya tapi tetap saja, rasa ngantuk kami-lah yang juara.
Tiket 4Dx untuk film "Spidey 2"


Selama hampir 2 jam filmnya ini, selesai dan kami langsung bergegas keluar dari mal, soalnya waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 23.00, mal bahkan sudah ditutup. Kami berjalan keluar dari mal dan mencari halte bus. Agak lama baru kami menemukan bus yang menuju ke penginapan kami, sekitar 30 menit lah. Setibanya di penginapan, kami lalu mencuci wajah dan langsung melanjutkan tidur kami lagi.

Itulah kisah di hari pertama berada di kota Bangkok, petualangan di hari kedua lebih mengasyikkan lagi. ^^

"Terima Kasih atas kunjungan Anda"
Diberdayakan oleh Blogger.